Skip to main content

Posts

Showing posts from 2010

Ocean Day

As a result of a United Nations General Assembly resolution passed in December 2008, World Oceans Day is now officially recognized by the UN as June 8th each year. The concept for a “World Ocean Day” was first proposed in 1992 by the Government of Canada at the Earth Summit in Rio de Janeiro, and it had been unofficially celebrated every year since then. Since 2002, The Ocean Project and the World Ocean Network have helped to promote and coordinate World Oceans Day events worldwide. We help coordinate events and activities with aquariums, zoos, museums, conservation organizations, universities, schools, and businesses. Each year an increasing number of countries and organizations have been marking June 8th as an opportunity to celebrate our world ocean and our personal connection to the sea. Together, we also developed and widely circulated a petition to the United Nations urging them to officially recognize World Oceans Day. With help from our Partner organizations, tens of thousands...

Indonesian drought, Kenyan flooding

by Chun Knee Tan on July 5, 2008 Keywords: climate systems, drought, El nino, flood, Indian Ocean Dipole, Indonesia, Kenya When a drought occurs in Indonesia, there could be flooding later in Kenya. But what are the linkages between these two disasters? The answer is a phenomenon discovered 10 years ago called Indian Ocean Dipole (IOD). During normal conditions in the Indian Ocean, the sea surface temperature is warmer in the east and cooler in the west. When an Indian Ocean Dipole event occurs, the situation is reversed. Cooling of the eastern part of the Indian Ocean results in less convection and less rain. Consequently, we see a longer drought in western Indonesia during the summer and fall. Meanwhile, on the opposite side of the Indian Ocean, the abnormal warming results in enhanced cloud formation, more rain and serious flooding in eastern Africa. Current research has revealed that this IOD effect not only alters weather patterns in the surrounding region, but als...

Bermain dengan NOAA

Pada bagian pertama ini, kita akan melihat dan bermain-main dengan portal milik NOAA via http://www.esrl.noaa.gov/psd/ . Untuk melakukan pengolahan data melalui porta ini, dibutuhkan pengetahuan tentang jenis-jenis daat serta metode atau analisis yang dibutuhkan oleh pengguna. Setelah berada di link tersebut di atas, maka tinggal kita lanjutkan dengan menelusuri tab -product-plotting & analysis- sehingga sampailah kita pada halaman pengolahan data secara interaktif dalam media ini. Ada banyak sekali kriteria yang terdapat pada halaman tersebut, mulai dari data dana analisa bulanan, analisis harian, hingga untuk indeks iklim pun teredia di dalamnya. Sebagai contoh saja, kita ambil data analisis bulanan dengan memilih 'monthly/seanonal composi te'. Ketika kita telah memilih kategori tersebut, maka kita akan dibawa menuju halaman lain tentang pemilihan tipe data apa yang kita butuhkan. Lagi-lagi ada banyak data termasuk sumbernya tersedia disini, mulai dari 'Geopotential H...

PORTAL PENGOLAH DATA

Melanjutkan pembahasan sebelumnya mengenai sebaran data oseanografi ataupun meteorologi. Tentu saja data hanyalah sebatas deretean angka-angka atau tumpukan dokumen-dokumen yang tak berarti apa-apa tanpa ada yang mengolah dan menganalisanya. Memang dibutuhkan keahlian dan keterampilan khusus untuk melakukan pengolahan data-data tersebut dan boleh dibkatakan tidak mudah, apalagi bagi orang awam yang tidak memiliki latar belakang keahlian dalam bidang tersebut. Hal tersebut tentu saja akan sangat membuat frustasi bagi orang yang sedang menghadapinya. Kehawatiran tersebut, sekali lagi, terbantu oleh kemajuan teknologi saat ini. Ya...media internet menjadi senjata ampuh untuk menghilangkan rasa frustasi tersebut, bahkan bagi orang awam atapun yang baru menekuni bidang ini. Di dunia maya tersebut banyak sekali portal yang menyediakan pengolahan data baik oseanografi maupun meteorologi. Beberapa diantaranya akan kita bahas dalam tulisan di blog ini. Merujuk pada beberapa jurnal terbitan terb...

Menjaga Dengan Data

Sebaran data oseanografi yang ada di seluruh dunia ternyata sangatlah diperlukan bukan semata-mata untuk kepentingan individu, kelompok atau organisasi tertentu. Data-data tersebut bila dikumpulkan dalam wadah tertentu tentu saja akan memberikan kemanfaatan yang lebih besar terutama dalam bidang ilmu pengetahuan yang diperuntukan bagi kesejahteraan manusia pada akhirnya. Melalui data-data yang terintegrasi itulah ilmu pengetahuan dalam bidang oseanografi bisa berkembang lebih cepat dan lebih baik. Beberapa dasawarsa terakhir, banayak sekali hasil-hasil riset yang berbasiskan data deret waktu puluhan hingga ratusan tahun yang lalu. Melalui data tersebut, para ilmuwan mencoba 'membunyikan' data tersebut memalui interpretasi ilmiah dari bidang ilmu yang dipelajarinya. Maka tidak salah bila data-data dari badan antariksa USA (NASA) kemudian NOAA, serta sumber data lainnya selalu dinantikan oleh para peneliti karena keakuratannya serta kemudahannya untuk mendapatkan data yang kompli...

Padjadjaran Oceanographic and Fisheries Data Centre (POFDC)

Kepentingan akan data Perikanan dan Kelautan sangat beragam, demikian juga dari sisi penggunanya. Mulai dari penelitian mahasiswa hingga penelitian para dosen baik dari dalam dan luar negri, riset dengan tujuan aplikasi, dan juga untuk tujuan komersil memerlukan data awal hasil pengukuran. Kepentingan akan data sendiri digunakan untuk membandingkan, memperkuat dugaan, hingga penelitian lanjutan. Dat ini didapat dari pengambilan dan pengukuran primer (insitu) dan juga data sekunder yang bersifat literatur dan merupakan data jangka panjang ( time series ). Pada saat ini data yang bersifat kelautan dan perikanan semakin banyak, namun data tersebut masih sulit dijangkau untuk digunakan dalam riset. Untuk Indonesia sendiri, data hasil pengukuran, kajian, dan juga analisis berada pada instansi-instansi yang sulit untuk diketahui dan juga untuk didapat. Hal ini mengakibatkan peneliti yang melakukan riset harus melakukan kembali penelitian di wilayah yang sama. Sementara data pembanding (has...

Anak Laki-laki di Bulan Desember??

AKARTA -- Hujan mengguyur Jakarta dan sekitarnya secara maraton sepanjang hari kemarin. Meski intensitasnya tak tergolong lebat, hujan terjadi merata. Perjalanan dari Parung, Bogor, misalnya, menunjukkan pemandangan hujan yang tak kenal tapal batas administratif. Inikah isyarat ramalan itu benar bahwa banjir akan kembali menelan Ibu Kota pada pekan-pekan ini, bahkan lebih besar daripada yang pernah terjadi pada 2007? Saat itu, hampir tiga tahun lalu, banjir yang dikirim lewat sungai-sungai maupun yang jatuh dari langit bersatu mengepung dan membuat Jakarta lumpuh. "Prediksi yang berdasarkan NOAA (Badan Kelautan dan Atmosferik Amerika Serikat) itu tidak punya dasar," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin ketika dimintai tanggapan soal ramalan itu tepat sepekan yang lalu. Meski Firdaus Ali, ahli teknik lingkungan dari Universitas Indonesia, pernah mengungkapkan bahwa model prediksi yang digun...

Masih tentang Climate Change

Berikut adalah kutipan wawancara antara Kepala BMKG Edvin Aldrian dengan wartawan perspektifbaru.com tentang perubahan iklim dan hasil konfrensi iklim di Denmark : sumber : http://www.perspektifbaru.com/wawancara/719 Apa yang Anda tangkap dari pertemuan global kemarin di Copenhagen, Denmark mengenai perubahan iklim yang kelihatannya banyak negara memiliki perhatian sama terhadap masalah ini? Mungkin kita bisa melihat keinginan besar negara-negara dunia melalui kehadiran 119 kepala negara dan beberapa diantaranya diwakili menteri senior dan sebagainya. Itu merupakan suatu pertemuan terbesar dalam sejarah karena dihadiri banyak kepala negara sehingga kita melihat ada urgensi dan harapan yang sedemikian besar. Kalau kita lihat dari pidato kenegaraan mereka yang masing-masing diberi waktu sekitar tiga menit, sebenarnya semua sudah selaras ingin mendapatkan suatu hasil optimal yaitu perjanjian yang disebut legally binding . Itu agar dapat mengatur tata kehidupan baru mengenai em...

Peluang-Peluang dalam Konteks Perubahan Iklim

Edisi 719 | 03 Jan 2010 | Salam Perspektif Baru, Beberapa waktu lalu kita disajikan satu isu global yang mencuat dan diberitakan luas mengenai perubahan iklim yang dibahas dalam konferensi di Copenhagen, Denmark. Ada beberapa kejadian, ada yang memprotes dan yang mendukung. Juga ada perseteruan antara negara maju dan negara berkembang. Pada kesempatan ini, kita mengundang Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DR. Edvin Aldrian. Mudah-mudahan kita bisa memfokuskan pikiran pada yang terjadi dengan dunia saat ini terutama mengenai iklim dan kehidupan kita beberapa waktu yang akan datang. Edvin Aldrian mengatakan perubahan iklim adalah dampak tidak langsung pemanasan global. Yang terjadi pertama adalah pemanasan global lalu diikuti beberapa gejala langsung seperti kenaikan suhu bumi lalu kenaikan permukaan air laut. Kedua, dampak tadi menyebabkan penurunan luasan atau cakupan es-es di kutub. ...

Teknologi Satelit dan Skill yang Ada

Beberapa hari yang lalu saya mendapat kabar gembira dari seorang teman via jejaring sosial bahwa di atelah menyelesaikan petualangan meraih gelar master dari Korea. Tentu saja Korea yang dimaksud adalah Korea Selatan yang mempunyai bandwidth internet terbesar dan tercepat di dunia. Adapun bidang yang ditempuh teman tersebut tidak jauh-jauh dari GIS (geographical Information System) di bidang kelautan tentunya. Menarik untuk dilihat bahwa saat ini kemajuan teknologi sangat membantu perkembangan sains itu sendiri, Ada sebuah sinergi yang luarbiasa saling menguntungkan antara teknologi informasi (baca: komputer dan turunannya) dengan ilmu aplikasi lainnya. Dalam bidang kelautan dan metorologi pada khususnya tentu mempunyai peranan yang sangat besar pula dalam mengungkap misteri dibalik fenomena alam ini. Salah satunya adalah bidang yang ditekuni seorang teman tadi dengan memanfaatkan teknologi informasi serta data satelit untuk kemudian diolah sedemikian rupa dengan (lagi-lagi) teknologi ...

Tekanan Politik Mengalahkan Lingkungan

Copenhagen Accord memang sudah digulirkan dan disepakati oleh UN untuk dipakai sebagai pedoman bagi negara-negara anggotanya untuk paling tidak menurunkan suhu bumi sekitar 2 derajat celcius. Entah sebuah langkah yang ambisius atau sesuatu yang memang layak dan realistis untuk dilakukan. Namun ada hal yang menarik kondisi dibalik layar sebelum kesepakatan tersebut diteken. Adalah Ian Fry, seorang diplomat Australia sebagai negosiator yang mewakili Australia dalam pertemuan tersebut, bercerita dalam sebuah public forum yang dihadiri ratusan audience di kampus ANU Canberra. Ian mengatakan bahwa draft accord tersebut ternyata sudah dipersiapkan oleh pemerintah Denmark dan diperlihatkan pada delegasi negara2 maju untuk 'disepakati saja', padahal perundingan belum selesai saat itu. Isu ini sebenarnya telah tercium oleh media yang banyak menyoroti bahwa ada 'kesepakatan bawah tangan' diatas 'kesepakatan prosedural' , dan ternyata isu itu benar adanya. Bahkan sempat te...