Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2009

Fakta Samudera Dunia

1. Samudera Antartik merupakan 'kepanjangan' bagian selatan dari samudera Pasifik, Atlantik dan Hindia. Sejak tahun 2000 Organisasi Hidrografi International memutuskan perairan yang mengelilingi Antartika dengan Samudera Selatan/Antartik. 2. Samudera Pasifik merupakan samudera terluas sebesar 166 juta km2, hal ini setara dua kali ukuran Samudera Atlantik. Selain itu, samudera ini mempunyai kedalaman rata-rata 4000 m yang menjadikannya sebagai samudera terdalam di dunia. Julukan lainnya adalah Lautan Teduh yang diambil dari kata spanyol 'pacifico' artinya teduh/damai. 3. Samudera Atlantik mempunyai luas 84 juta km2 sebagai samudera terluas kedua setelah Pasifik. Samudera ini juga menghubungkan laut-laut penting dunia lainnya seperti laut Baltik, Laut Hitam, Laut Karibia, Laut Mediterania, Teluk Meksiko, Laut Lablador, Selat Denmark dan Laut Norwegia. 4. Samudera Hindia mempunyai total luas 73 juta km2 yang membatasi Asia, Afrika dan Oseania. Pusat-pusat kebudayaan d

Fakta-fakta di laut sekitar kita

Beberapa postingan yang akan datang, saya akan sampaikan beberapa fakta yang terkait dengan lautan dan lingkungan sekitarnya. Untuk edisi pertama ini adalah Fakta Planet Biru : 1. Bumi adalah satu-satunya planet dalam tata surya kita yang memiliki oksigen dan air yang cukup untuk kehidupan. Namun dalam sejarahnya, pada awalnya Bumi hanya memiliki hidrogen dan helium. 2. Bumi memiliki lautan seluas hampir 363 juta kilometer persegi. Walaupun sebetulnya hanya ada satu lautan di bumi ini, namun lautan tersebut dipisahkan menjadi empat samudera utama. 3. Empat samudera utamanya antara lain Pasifik, Atlantik, Hindia dan Arctic yang berada di sekitar kutub utara dan diselimuti es. 4. Belakangan samudera antartika masuk ke dalam samudera penting di bumi yang berada di selatan bumi, sehingga dikenal dengan nama Samudera Selatan dan berada disekitar kutub selatan.

Perubahan Iklim (lagi)

Dewan Perubahan Iklim Menyongsong Kopenhagen OLEH: ALAN F KOROPITAN dalam Harian Sinar Harapan 12 Juni 2009 Tak terasa, dengan hadirnya PP No 46 Tahun 2008, Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) akan berusia satu tahun pada 4 Juli 2009. Salah satu tugas DNPI adalah memperkuat posisi Indonesia untuk mendorong negara-negara industri bertanggung jawab dalam pengendalian perubahan iklim. Namun, aksi nyata DNPI belum terlihat sampai saat ini. Pembentukan kelompok kerja (pokja) pada kenyataannya belum rampung sepenuhnya, padahal pokja ini akan membantu DNPI yang diketuai Presiden RI dan beranggotakan pejabat negara yang notabene sangat sibuk. Pokja juga merupakan wadah yang menampung para pakar dan aktivis lingkungan serta merupakan ujung tombak dalam persiapan dan perumusan masalah iklim. Di lain pihak, hampir seluruh negara sedang mempersiapkan strategi negosiasi tentang perubahan iklim, menjelang pertemuan Kopenhagen pada Desember 2009. Pertemuan Kopenhagen sangat penting dalam mencapai k

Empat Ribu Pulau Terancam Tenggelam

11 Juni 2009 Sekurangnya 4.000 pulau di wilayah Indonesia diprediksi terancam tenggelam dalam kurun waktu satu dasawarsa, sebagai dampak dari laju ekstrim iklim global yang mengakibatkan es di kutub terus mencair yang memengaruhi penambahan permukaan air laut. Prediksi tersebut disampaikan Deputi Meneg Lingkungangan Hidup Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dr Henri Bustaman, kepada wartawan di Bandung, Rabu. Prediksi tentang ancaman terhadap ribuan pulau di Indonesia itu sebagai hasil simulasi yang dilakukan sebuah tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun lalu 2008. Disebutkan, pasang tinggi di pantai utara (Pantura) Jawa pada beberapa waktu lalu permukaan air laut meninggi tiga meter dan suhunya panas. "Selain itu pulau-pulau di wilayah timur Indonesia yang paling mungkin tenggelam," ucapnya. Di samping itu, pulau-pulau terluar di Indonesia juga diperkirakan akan hilang dan mengakibatkan pengurangan wilayah Indonesia secara polit

Gresik Fishermen drowned Hundreds of artificial Coral Reefs

Department of Fisheries and Maritime Gresik district will be involve hundreds fishermen in Ngimboh Village, sub district Ujung Pangkah, to drowned 417 artificial coral reefs in Ngimboh Beach on 11 June 2009. Head of Marine Fisheries Gresik Lukito Iwan, said there have been trained 35 fishermen Ngimboh was provided how to drown and treat artificial coral reefs. That provisioning purpose to preparation drowned 417 artificial coral reefs that hollow cube shape made from cement, with 60 cm and 150 kg in Ngimboh Beach,” he said. Sinking artificial coral reefs conducted in three location in the coordinates 6 degrees south latitude and 112 degrees east longitude, with a depth of six meters of each point of 139 cubes. "That cubes will connect to some part of the old coral reefs that have been damaged, by selecting the media of sand buffer in order to coral foundation eventually was stacked as a good as pyramid it can be strong,” he said. Sinking that cube was done at high t

Petani dan Iklim Tropis

Wilayah Indonesia terletak di tropis yang tepat berada di bawah khatulistiwa, sehingga dalam setahun dilintasi oleh matahari sebanyak dua kali. Tepatnya pada tanggal 23 Maret dan 22 September. Sebuah keuntungan sendiri bagi bangsa Indonesia yang sepanjang tahun mendapatkan sinar matahari. Namun lebih lanjut lagi pola edar matahari ini menyebabkan dua musim utama di Indonesia yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Indonesia secara pola curah hujan yang diketahui dibagi menjadi 293 zona hujan, dengan 73 diantaranya tidak bisa dideteksi awal musim hujannya dengan alas an sebagai gabungan dari pola ekuatorial dan lokal. Zona yang tidak bisa diperkirakan awal musim hujannya itu sebetulnya bisa dideteksi oleh BMG tapi tetap sulit untuk diprediksi awal musim hujannya dikarenakan unsur dan karakteristik kawasan yang khas. Hal ini tentu saja akan menyulitkan petani yang sebagian besar masih menggantungkan hidupnya dari pola tanam padi untuk di Indonesia ini. Akan tetapi ternyata 73 zona

Sekilas Fenomena Alam Sekitar Kita

Boleh jadi kita telah lama mengenal yang namanya fenomena El-NinO dan La-Nina. kedua fenomena tersebut sangat erat kaitannya dengan samudera Pasifik. Lalu bagaimana dengan sammudera Hindia?? yang secara nyata memang mengapit nusantara kita. ternyata ada satu fenomena lautan yang juga tidak kalah pentingnya bagi iklim global, yaitu Indian Ocean Dipole. Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan faktor yang sangat penting yang dapat mempengaruhi iklim global, hal ini sesuai dengan penelitian para ahli iklim dunia. Namun secara kuantitatif, pemahaman tentang mekanisme terjadinya fenomena tersebut belum banyak diketahui, terutama terkait dengan suhu permukaan laut (SPL) yang menjadi pemicunya. Fase positif dari IOD ini dicirikan oleh suhu yang rendah atau dingin dari SPL di bagian timur samudera Hindia dan hangatnya atau tingginya SPL di bagian barat Samudera Hindia tersebut. Perbedaan yang besar dari SPL ini muncul di dekat Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dengan perbedaan rata-rata sekitar -3 oC.

Unpad dan Indigenous Knowledge

Laporan oleh: Marlia [Unpad.ac.id, 2/06] Sebagai universitas yang bertekad menjadi world class university , Unpad tidak melupakan akar budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Unpad ingin menjadi world class university dengan mengembangkan akar budaya yang terdapat pada setiap fakultas di Unpad. Hal tersebut akan menjadi keistimewaan bagi Unpad dibandingkan dengan universitas lainnya. Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan XVI Studi Strategis Dalam Negeri Lemhanas RI berfoto di depan kampus Unpad (Foto: Dadan T) “Unpad ingin menjadi world class university dengan mengembangkan apa yang sudah bangsa kita miliki, seperti indigenous knowledge (pengetahuan berdasarkan informasi turun temurun). Kita tidak boleh melupakan hal tersebut, justru kita patut bangga memilikinya,” jelas Rektor Unpad Prof. Ganjar Kurnia dalam sambutannya saat menerima kunjungan peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan XVI Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI. Rombon