Skip to main content

Tempat Terdingin di Bumi

Ditemukan, Tempat Terdingin di Bumi.
Danny AK

INILAH.COM, Jakarta - Ilmuwan telah mengidentifikasi tempat yang dipercayai sebagai yang paling dingin di dunia. Lokasi yang dikenal dengan nama Ridge A itu terletak 14.000 meter dan berlokasi di dataran tinggi Antartika.

Saat musim dingin tempat itu memiliki rata-rata temperatur minus 70 derajat celcius dan sangat terpencil, sehingga diperkirakan belum ada manusia yang ke sana.

Sebuah tim ilmuwan dari Amerika dan Australia mengidentifikasi Ridge A dari gambar satelit dan model klimatologi saat mencari lokasi observasi terbaik di dunia.

Lokasi tersebut berada di teritorial antartika Australia, hampir 90 mil dari tempat observasi robot yang sudah lebih dulu ada.

Will Saunders, kepala studi mencatat bahwa selain suhu yang sangat rendah, lokasi tersebut memiliki kandungan air yang sangat rendah di udara. "Di sana begitu tenang dan hampir tidak ada angin bahkan cuaca," katanya.

kombinasi dari seluruh elemen tersebut menjadikan tempat itu sangat sempurna untuk pos observasi astronomi. "Gambar-gambar astronomi yang diambil dari Ridge A, paling tidak tiga kali lebih tajam dari tempat yang biasa digunakan para astronom," kata Saunders.

"Karena langit lebih gelap dan tidak berawan, berarti teleskop sederhana memiliki kekuatan yang sama dengan teleskop terbesar dimana pun di muka bumi.

Para ilmuwan percaya jika teleskop yang diletakkan di lokasi tersebut dapat mendekati kualitas foto teleskop Hubble yang berada di luar angkasa.

Saat ini tempat observasi terbaik di bumi terletak di atas sebuah gunung di Hawaii dan Chile.[ito]

Comments

Popular posts from this blog

Data Argo Float

Berikut adalah artikel yang saya dapatkan dari http://www.mosaiklautkita.com/ARGO.html yang merupakan tulisan dari Dr.Lamona Barnawis. Cukup bagus untuk tahapan-tahapan dalam mengenal dan mengolah data oseanografi. selamat membaca ============================================== Argo Untuk Menginformasikan Keadaan Lautan dan Iklim Lamona Irmudyawati Bernawis Pelajar S3, Laboratory of Physics and Environmental Modelling Tokyo University of Marine Science and Technology Sejarah singkat Bermula sebagai bagian dari World Ocean Circulation Experiment (WOCE) 1990-1997, Russ Davis dari Scripps University of Oceanography dan Doug Webb dari Webb Research Corporation membangun Autonomous Lagrangian Circulation Explorer (ALACE) untuk mengambil data arus laut di kedalaman 1000m pada seluruh lautan. ALACE ini dipasang pada pengapung (float), yang diatur akan naik ke permukaan laut dalam selang yang teratur agar posisinya dapat diperbaiki melalui satelit. Kemudian disadari bahwa dalam proses naik ke p

Ocean Day

As a result of a United Nations General Assembly resolution passed in December 2008, World Oceans Day is now officially recognized by the UN as June 8th each year. The concept for a “World Ocean Day” was first proposed in 1992 by the Government of Canada at the Earth Summit in Rio de Janeiro, and it had been unofficially celebrated every year since then. Since 2002, The Ocean Project and the World Ocean Network have helped to promote and coordinate World Oceans Day events worldwide. We help coordinate events and activities with aquariums, zoos, museums, conservation organizations, universities, schools, and businesses. Each year an increasing number of countries and organizations have been marking June 8th as an opportunity to celebrate our world ocean and our personal connection to the sea. Together, we also developed and widely circulated a petition to the United Nations urging them to officially recognize World Oceans Day. With help from our Partner organizations, tens of thousands

Indonesian drought, Kenyan flooding

by Chun Knee Tan on July 5, 2008 Keywords: climate systems, drought, El nino, flood, Indian Ocean Dipole, Indonesia, Kenya When a drought occurs in Indonesia, there could be flooding later in Kenya. But what are the linkages between these two disasters? The answer is a phenomenon discovered 10 years ago called Indian Ocean Dipole (IOD). During normal conditions in the Indian Ocean, the sea surface temperature is warmer in the east and cooler in the west. When an Indian Ocean Dipole event occurs, the situation is reversed. Cooling of the eastern part of the Indian Ocean results in less convection and less rain. Consequently, we see a longer drought in western Indonesia during the summer and fall. Meanwhile, on the opposite side of the Indian Ocean, the abnormal warming results in enhanced cloud formation, more rain and serious flooding in eastern Africa. Current research has revealed that this IOD effect not only alters weather patterns in the surrounding region, but als