Skip to main content

MERDEKA UNTUK KEMBALI


Setiap tanggal 17 Agustus selalu kita peringati sebagai hari kemerdekaan negara kita. Sudah selama 63 tahun pula negara ini berdiri secara konstitusional. Sebuah pertanyaan sederhana layak dilontarkan, sudah seberapa jauhkah kita melangkah? Apakah benar kita sudah merdeka?
Lalu apa arti kemerdekaan itu sendiri? masih banyak pertanyaan sederhana yang kadangkala kita sendiri akan bingung harus menjawab apa.
Bagaimana mungkin sebuah negara kepulauan yang besar yang konon katanya kaya akan sumber daya laut dan pesisir harus menjadi negara yang merangkak keluar dari krisis yang telah lama menimpa. Belum lagi para pelaku kehidupan di pesisir dan laut, dalam hal ini nelayan masih menjadi komponen bangsa yang miskin. Coba saja lihat ke daerah pesisir selatan Jawa Barat, semisal Garut selatan atau daerah Pangandaran, banyak nelayan kita yang harus jatuh bangun melaut dengan harga BBM yang berada di luar jangkauan mereka. Jangan dulu bicara untung, untuk tidak rugi saja mereka habis-habisan mengatur jadwal melautnya. Lalu dengan kondisi seperti itu, apa yang isa diharapkan untuk dibawa pulang bagi anak istri mereka, belum lagi jerat tengkulak yang tidak bisa dilepaskan, dan hal itu akan menjadi saat musim paceklik tiba.
Sebuah ironi yang entah kapan akan terus berlangsung ditengah kemerdekaan bangsa yang lebih dari setengah abad ini. Semoga merdeka untuk kembali menata disi masing-masing untuk berbuat lebih banyak bagi bangsa ini dengan cara kita masing-masing.

Comments

Popular posts from this blog

Ocean Day

As a result of a United Nations General Assembly resolution passed in December 2008, World Oceans Day is now officially recognized by the UN as June 8th each year. The concept for a “World Ocean Day” was first proposed in 1992 by the Government of Canada at the Earth Summit in Rio de Janeiro, and it had been unofficially celebrated every year since then. Since 2002, The Ocean Project and the World Ocean Network have helped to promote and coordinate World Oceans Day events worldwide. We help coordinate events and activities with aquariums, zoos, museums, conservation organizations, universities, schools, and businesses. Each year an increasing number of countries and organizations have been marking June 8th as an opportunity to celebrate our world ocean and our personal connection to the sea. Together, we also developed and widely circulated a petition to the United Nations urging them to officially recognize World Oceans Day. With help from our Partner organizations, tens of thousands...

Data Argo Float

Berikut adalah artikel yang saya dapatkan dari http://www.mosaiklautkita.com/ARGO.html yang merupakan tulisan dari Dr.Lamona Barnawis. Cukup bagus untuk tahapan-tahapan dalam mengenal dan mengolah data oseanografi. selamat membaca ============================================== Argo Untuk Menginformasikan Keadaan Lautan dan Iklim Lamona Irmudyawati Bernawis Pelajar S3, Laboratory of Physics and Environmental Modelling Tokyo University of Marine Science and Technology Sejarah singkat Bermula sebagai bagian dari World Ocean Circulation Experiment (WOCE) 1990-1997, Russ Davis dari Scripps University of Oceanography dan Doug Webb dari Webb Research Corporation membangun Autonomous Lagrangian Circulation Explorer (ALACE) untuk mengambil data arus laut di kedalaman 1000m pada seluruh lautan. ALACE ini dipasang pada pengapung (float), yang diatur akan naik ke permukaan laut dalam selang yang teratur agar posisinya dapat diperbaiki melalui satelit. Kemudian disadari bahwa dalam proses naik ke p...

Pak Menteri Berusaha Mengangkat Nasib Nelayan

Tiada hari tanpa inovasi! Begitu semangat yang dipegang Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad ketika beliau masih menjabat sebagai Gubernur Gorontalo. Dari provinsi yang tergolong masih belia ini beliau belajar membangun kelautan dan perikanan. Berikut penuturan langsung pengalamannya. Ketika mengawali kedinasan saya sebagai Gubernur Gorontalo, pertama yang saya cari adalah data tentang profil ekonomi masyarakat petani dan nelayan, karena mereka merupakan mayoritas penduduk Gorontalo. Data yang saya peroleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo menunjukkan bahwa saat itu ada sekitar 30.100 Rumah Tangga Perikanan (RTP) yang beranggotakan sekitar 125.000 jiwa (14,79%) dari total penduduk Provinsi Gorontalo tahun 2002 yaitu 845.166 j iwa. Mereka menggantungkan hidupnya pada ekonomi kelautan dan perikanan. 98.200 jiwa dari mereka berprofesi sebagai nelayan. Struktur sosial ekonomi RTP di Provinsi Gorontalo saat itu masih berbentuk piramida ini mencerminkan betapa t...