Skip to main content

Suatu saat di Garut Selatan




Potensi Jawa Barat untuk komoditas perikanan dan kelautan memang cukup menjanjikan. Walupun memang tidak seluas daerah Kawasan Timur Indonesia. MEskipun begitu, tetap saja ada pesona tersendiri yang dimilikinya, terutama daerah pesisir selatan dan utara jawa barat. Untuk daerah selatan Jawa Barat, siapa yang tak kenal dengan Pantai PAngandaran, daerah ini terkenal hingga mancanegara termasuk dengan kejadian TSunami beberapa waktu lalu.

Namun ternyata ada postensi lain di selatan Jawa Barat, yaitu pantai Pameungpeuk. Keindahannya bisa disandingkan dengan Pangandaran, bahkan kalo menurut saya lebih indah. Hal ini bukan bualan semata, bisa kita lihat secara langsung bagaimana pasir putih yang menutupi pantainya berbalut dengan pecahan karang disepanjang pesisir tersebut. Belum lagi bocah-bocah kecil yang bermandikan lembayung sore yang menemani mereka bermain bola diatas pasir putih tersebut. Jejeran warung-warung kecil yang menghadap lepas pantai semakin menghangatkan suasana dengan deretan camilan serta kelapa muda.
Namun perlu diakui bahwa keindahan tersebut seakan tak lengkap dengan minimnya jumlah wisatawan yang datang dan yang paling penting yang membedakannya adalah fasilitas kepariwisataan yang masih sangat minim di daerah ini, belum lagi akses jalan yang cukup jauh di jangkau dari kota Garut.
Tentu saja sebuah harapan selalu saja ada dan masih belum terlambat...()

Comments

Garut selatan terutama pantai pameungpeuk ibarat putri raja yang sedang tertidur leleap, maksudnnya potensi SDM yang belum tergali secara maksimal, kalau tidak sombong kalah dengan pulau dewata, hanya 1 yang penyesalan karena belum di bangun dari infrastuktur dan SDA mohon Ocean One untuk punya niatan baik membangun dan memfromosikan ini semua.
OceanOne said…
Betul pa' Freddy, to be honest, Pameungpeuk buat saya sangat indah pa' saya katakan lebih indah dibanding glenelg beach atau gold coast di Australia yg sempat sy kunjungi karena penasaran. Mereka menang dalam promosi, infrastruktur dan transportasi. Tak lupa pula manajement and pemerintah yg mendukungnya. sayang seribu sayang kita belum bisa punya itu semua. Tapi paling tidak, mudah2an, akan semakin banyak penelitian di pantai Garut selatan sehingga dengan sendirinya bisa dilihat menjadi sesuatu yang sangat penting dan potensial. APalagi seorang putra daerah separti pa Freddy, tentunya sangat mengharapkan peruubahan tersebut.

Popular posts from this blog

Data Argo Float

Berikut adalah artikel yang saya dapatkan dari http://www.mosaiklautkita.com/ARGO.html yang merupakan tulisan dari Dr.Lamona Barnawis. Cukup bagus untuk tahapan-tahapan dalam mengenal dan mengolah data oseanografi. selamat membaca ============================================== Argo Untuk Menginformasikan Keadaan Lautan dan Iklim Lamona Irmudyawati Bernawis Pelajar S3, Laboratory of Physics and Environmental Modelling Tokyo University of Marine Science and Technology Sejarah singkat Bermula sebagai bagian dari World Ocean Circulation Experiment (WOCE) 1990-1997, Russ Davis dari Scripps University of Oceanography dan Doug Webb dari Webb Research Corporation membangun Autonomous Lagrangian Circulation Explorer (ALACE) untuk mengambil data arus laut di kedalaman 1000m pada seluruh lautan. ALACE ini dipasang pada pengapung (float), yang diatur akan naik ke permukaan laut dalam selang yang teratur agar posisinya dapat diperbaiki melalui satelit. Kemudian disadari bahwa dalam proses naik ke p

Ocean Day

As a result of a United Nations General Assembly resolution passed in December 2008, World Oceans Day is now officially recognized by the UN as June 8th each year. The concept for a “World Ocean Day” was first proposed in 1992 by the Government of Canada at the Earth Summit in Rio de Janeiro, and it had been unofficially celebrated every year since then. Since 2002, The Ocean Project and the World Ocean Network have helped to promote and coordinate World Oceans Day events worldwide. We help coordinate events and activities with aquariums, zoos, museums, conservation organizations, universities, schools, and businesses. Each year an increasing number of countries and organizations have been marking June 8th as an opportunity to celebrate our world ocean and our personal connection to the sea. Together, we also developed and widely circulated a petition to the United Nations urging them to officially recognize World Oceans Day. With help from our Partner organizations, tens of thousands

Indonesian drought, Kenyan flooding

by Chun Knee Tan on July 5, 2008 Keywords: climate systems, drought, El nino, flood, Indian Ocean Dipole, Indonesia, Kenya When a drought occurs in Indonesia, there could be flooding later in Kenya. But what are the linkages between these two disasters? The answer is a phenomenon discovered 10 years ago called Indian Ocean Dipole (IOD). During normal conditions in the Indian Ocean, the sea surface temperature is warmer in the east and cooler in the west. When an Indian Ocean Dipole event occurs, the situation is reversed. Cooling of the eastern part of the Indian Ocean results in less convection and less rain. Consequently, we see a longer drought in western Indonesia during the summer and fall. Meanwhile, on the opposite side of the Indian Ocean, the abnormal warming results in enhanced cloud formation, more rain and serious flooding in eastern Africa. Current research has revealed that this IOD effect not only alters weather patterns in the surrounding region, but als